Sunday, January 20, 2013

Impian yang Indah

IMPIAN YANG INDAH
By: Lince, Filson in Sekolah Minggu GKI CImahi

”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Yeremia 29:11



Misalkan qta bisa memilih antara dilahirkan untuk menjadi emas atau arang, apa yang akan kamu pilih? Apa alasannya?

Saya percaya banyak diantara qta yang ingin dilahirkan sebagai emas karena emas jauh lebih berharga dari pada arang, emas lebih banyak disukai orang dari pada arang yang kotor, dan masih banyak lagi alasan2 lainnya yang membuat sseakan-akan perbandingan antara emas dan arang itu sangat jauh.

Tapi tahukan supaya emas dapat menjadi emas yang murni, dia perlu diproses dengan ketat dan teliti, dia harus dihancurkan dengan suhu yang sangat tinggi supaya dapat dipisahkan dari benda2 lainnya sehingga dia dapat menjadi emas murni yang berharga dan terlihat sangat menarik.

Bagaimana dengan arang? Saya percaya banyak diantara qta yang ragu2 bahkan mungkin tidak mau menyentuh arang karena takut tangannya nanti menjadi kotor.

Coba check yang ini, meskipun emas dibentuk dengan cara dibakar oleh api yang suhunya sangat tinggi, tapi emas tidak dapat digunakan oleh seorang pendaki di puncak gunung terpencil yang jauh dari rumah penduduk untuk memasak makanan atau untuk menghangatkan badannya.



Dilahirkan menjadi emas atau arang bukanlah pokok permasalahanya, tetapi bagaimana sikap qta meresponi nilai apa yang terkandung di dalam emas atau arang, itulah yang menjadi pokok utamanya



Emas akan menjadi tidak bernilai apabila dia berada di tempat dan waktu yang salah, bahkan ketika dia bertemu dengan ”air raksa” maka dia akan hancur, mencair, dan tidak bernilai lagi (Matius 5:13)



5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.



Arang selain berguna untuk membuat api, dia pun dapat digunakan sebagai alat tulis. Tapi ada satu lagi kegunaan arang yang mungkin tidak pernah dilihat orang. Qta mengenal bentuk lain yang disebut intan yang jauh lebih menarik dan berharga bahkan nilainya pun jauh lebih tinggi dari emas. Tahukan anda, unsur pembentuk arang dan intan itu sama, yaitu karbon. Yang membedakannya adalah susunan partikel karbon dalam intan jauh lebih padat, rapat, dan tersusun rapih sehingga menjadi batu terkeras di bumi dari pada susunan karbon dalam arang yang acak2an sehingga membuat arang menjadi rapuh dan mudah hancur. Intan terbentuk dari bongkahan karbon yang dengan kekuatan yang sangat besar, dipadatkan didalam perut bumi dan dibakar oleh panas bumi dalam jangka waktu tertentu sehingga molekul2 karbon pun disusun ulang menjadi lebih teratur, merapat, dan menyatu.

So dapat dipastikan setiap arang dapat berubah menjadi intan apabila arang tersebut memberikan dirinya untuk diproses, disusun ulang, dipadatkan, dan dirapatkan.



Tuhan sudah menaruh karbon2 arang ini dalam di dalam diri qta dan Tuhan sangat menantikan saat2 dimana qta memberikan diri untuk diproses, disusun ulang, dipadatkan & dirapatkan, dibentuk menjadi satu pribadi intan yang luar biasa seperti yang sudah ditanamNya dalam hati qta (Yesaya 30:18)



30:18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!



Begitu pun dengan emas, Tuhan sangat menantikan pribadi emas memberikan diri untuk dimurnikan, dipisahkan dari unsur2 lain yang tidak berguna, ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat, dan dijauhkan dari ”air raksa” yang dapat menghancurkan pribadi emas, sehingga ia dapat menjadi emas murni yang berharga, seperti yang sudah ditanamkan dalam hati qta.



Setiap orang akan menjadi seperti apa yang dipikirkannya. Kalau ia menilai dirinya sendiri sebagai orang yang selalu gagal, maka ia akan mengalami kegagalan terus menerus dalam hidupnya. Sebaliknya kalau ia berpikir bahwa ia seorang yang berhasil, maka keberhasilan akan menjadi bagian dari hidupnya. Karena itu, setiap orang harus punya mimpi.

Impikan hal2 yang besar yang dari Tuhan karena mimpi dapat menjadikan diri qta bernilai dan ketika mimpi itu memenuhi diri qta, maka segala tenaga, kemampuan, dan talenta qta, baik sadar maupun tidak, akan terarah kepada mimpi.



Apa yang membedakan atara mimpi biasa dan mimpi yang dari Tuhan?

Mimpi biasa adalah cita2 atau ambisi pribadi untuk mencapai sesuatu. Setelah impiannya tercapai, dia harus mempunyai mimpi baru atau dia akan kehilangan arah karena tidak tahu mau kemana lagi.

Mimpi yang dari Tuhan dapat menjadi visi hidup.



Vision is : The ability to see (awareness), the faith to believe (attitude), the courage to do (action), John Maxwell.



Visi hidup harus berasal dari Tuhan. Banyak orang terjebak dengan mencampur-adukkan antara visi dari Tuhan dengan ambisi pribadi atau sekedar cita-cita biasa. Visi tidak boleh hanya melibatkan diri sendiri karena Allah tidak pernah memanggil seseorang untuk berjuang sendirian. Tapi visi selalu berkaitan dengan gereja Tuhan.



Kenapa visi hidup harus datang dari Tuhan?

-            Tuhan memberikan visi untuk menuntun dan mengarahkan hidup qta. Tuhan menyatakan kehendakNya dan rencanaNya melalui visi. Tuhan juga membuka mata, hati dan pikiran qta dengan visi.

-            Tuhan memberikan visi untuk menunjukkan potensi qta yg sesungguhnya. Visi selalu membuat org menjadi lebih baik, membawa qta ke level yang lain di dalam hidup.

-            Visi dari Tuhan tidak pernah mustahil. Tuhan tidak pernah menuntun qta ke tempat dimana Dia tidak menyediakan yang qta perlukan. Seringkali qta berpikir bahwa visi dr Tuhan itu mustahil, namun sesungguhnya tidak.



Cara supaya qta memiliki mimpi yang dari Tuhan :

    Miliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Tanya pada Tuhan, apa yang Tuhan tanamkan dalam hatimu. Ini yang Tuhan janjikan, mintalah maka Aku akan memberi, carilah maka kamu akan menemukan, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.



”Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”

(Yeremia 33:3)



2.  Hindari mental instan, cintai proses



Yohanes 6:14,15

6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."

6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.



Matius 4:8-10

4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,

4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."

4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"



Yesus tahu suatu saat Dia akan menjadi Raja. Yesus tahu penduduk Danau Tibeas akan datang dan memaksa Dia untuk menjadikan raja, tapi Dia menghindar karena Yesus tahu belum waktunya untuk menjadi raja. Iblis menawarkan seluruh kerajaan di dunia dan kemewahannya hanya dengan sujud menyembah dia, tanpa melalui proses penyaliban, tapi Yesus setia dengan proses, Dia tahu suatu saat Dia akan menjadi Raja diatas dengan segala raja, tetapi Yesus tidak mau instan dengan melewati proses karena bukan demikian caranya.



Pencobaan yang terjadi akibat kesalahan sendiri => bertobat.



Proses yang memang harus dilalui => bertahan dan hadapi.



Untuk mencapai impian yang dari Tuhan:

1.        Kita harus berbagi dan selaras dengan gereja lokal tempat kita melayani, Ibrani 10:25.

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.



2.        Jangan mengukur dari mana kita memulai impian kita. Segala perkara kecil yang kita kerjakan bisa jadi merupakan awalan untuk perkara besar dan dahsyat dalamNya. Sama seperti Daud, Gideon (Hakim-Hakim 6:11-40), bahkan Musa. Pada awalnya, mereka hanyalah orang biasa yang bisa dikatakan kurang cakap dalam berperang ataupun berbicara. Tapi Tuhan pakai mereka luar biasa!



3.        Tunggulah waktuNya untuk merealisasikan impian tersebut dalam hidup kita. Habakuk 2:3

Habakuk 2:1-3

2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.

2:2 Lalu Tuhan menjawab aku, demikian: ”Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.

2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.



4.        Percaya bahwa Dia selalu sanggup. Kadangkala kita sendiri yang mematikan atau menghapus impian itu. Efesus 3 : 20   

3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,

Visi dari Tuhan tidak pernah mustahil, Tuhan tidak pernah menuntun qta ke tempat dimana Dia tidak menyediakan yang qta perlukan. Sering kali qta berfikir bahwa visi dari Tuhan mustahil, namun sesungguhnya tidak.

1 comment: